Testimoni Alumni : "Saya bangga menjadi alumni SMAN Model Terpadu! Di sini, sangat senang karena fasilitasnya lengkap dan mendukung pembelajaran. Guru-gurunya juga sangat memotivasi dan membantu saya menemukan jati diri. Membentuk saya menjadi pribadi yang disiplin, percaya diri, dan mampu bersosialisasi. Membekali saya dengan pengetahuan umum dan agama yang lengkap. Hal ini membuat saya siap melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta."
Testimoni Alumni : "Saya bangga menjadi alumni SMAN Model Terpadu! Di sini, sangat senang karena fasilitasnya lengkap dan mendukung pembelajaran. Guru-gurunya juga sangat memotivasi dan membantu saya menemukan jati diri. Membentuk saya menjadi pribadi yang disiplin, percaya diri, dan mampu bersosialisasi. Membekali saya dengan pengetahuan umum dan agama yang lengkap. Hal ini membuat saya siap melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta."
20Okt2025

Pandangan Guru Informatika terhadap Pentingnya Mata Pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial di SMA Negeri Model Terpadu Bojonegoro

Pandangan Guru Informatika terhadap Pentingnya Mata Pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial di SMA Negeri Model Terpadu Bojonegoro

Perkembangan teknologi digital yang begitu pesat saat ini telah mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia — mulai dari cara berkomunikasi, belajar, bekerja, hingga berpikir. Di era ini, kemampuan berpikir komputasional, memahami logika pemrograman, dan mengenal dasar-dasar kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) bukan lagi sekadar keterampilan tambahan, melainkan kebutuhan utama. Oleh karena itu, penerapan mata pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial menjadi langkah strategis yang perlu didukung, terutama di sekolah menengah atas seperti SMA Negeri Model Terpadu Bojonegoro.

1. Mengapa Koding dan AI Harus Diterapkan di Sekolah

Seorang guru Informatika melihat bahwa koding bukan sekadar belajar menulis baris-baris kode komputer, melainkan proses membangun cara berpikir yang sistematis, logis, dan kreatif. Melalui koding, siswa belajar memecahkan masalah (problem solving), berpikir algoritmik, dan berinovasi untuk menciptakan solusi digital.

Sementara itu, Kecerdasan Artifisial merupakan wujud nyata dari penerapan teknologi abad ke-21. Dengan memahami konsep AI — seperti machine learning, data, dan automasi — siswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga calon pencipta dan pengembangnya. Pengenalan dasar AI di tingkat SMA dapat menumbuhkan kesadaran etis dan tanggung jawab digital, sehingga siswa mampu menghadapi tantangan era industri 5.0 dengan bijak.

2. Peran Guru Informatika sebagai Penggerak Literasi Digital

Guru Informatika memiliki peran sentral dalam menyiapkan generasi muda yang adaptif terhadap perubahan teknologi. Guru bukan hanya pengajar materi, tetapi juga fasilitator inovasi dan mentor digital. Untuk itu, guru juga harus menguasai dan memahami konsep koding dan AI agar dapat menuntun siswa dengan tepat.

Di SMA Negeri Model Terpadu Bojonegoro, penerapan pembelajaran berbasis teknologi telah menjadi bagian dari visi sekolah yang unggul, berkarakter, dan berdaya saing global. Dengan dukungan guru-guru Informatika yang kompeten, siswa dapat diarahkan untuk memahami dasar logika komputer melalui proyek nyata seperti pembuatan aplikasi sederhana, robotik, hingga eksplorasi kecerdasan buatan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

3. Membangun Ekosistem Pembelajaran yang Adaptif

Penerapan mata pelajaran Koding dan AI juga sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka, yang menekankan pentingnya pembelajaran berbasis proyek dan pemecahan masalah nyata. Di SMA Negeri Model Terpadu Bojonegoro, guru Informatika diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang kolaboratif dan menantang, di mana siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik langsung melalui eksperimen dan eksplorasi digital.

Kegiatan seperti klub koding, hackathon sekolah, atau riset mini berbasis AI dapat menjadi wadah untuk menumbuhkan kreativitas dan minat siswa terhadap teknologi masa depan.

4. Tantangan dan Harapan ke Depan

Tantangan utama dalam menerapkan pembelajaran Koding dan AI di sekolah adalah kesiapan sumber daya manusia, sarana, dan kurikulum yang sesuai. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan, workshop, dan komunitas pembelajaran menjadi keharusan. Guru Informatika perlu terus belajar dan beradaptasi, karena teknologi berkembang jauh lebih cepat dari buku teks.

Harapannya, SMA Negeri Model Terpadu Bojonegoro dapat menjadi pelopor sekolah berbasis literasi digital di Bojonegoro — tempat di mana guru dan siswa sama-sama tumbuh sebagai pembelajar sepanjang hayat, berinovasi, dan berkontribusi dalam kemajuan teknologi bangsa.


Penutup

Sebagai seorang guru Informatika, saya percaya bahwa penguasaan koding dan kecerdasan artifisial bukan hanya bekal untuk bekerja di masa depan, tetapi juga fondasi untuk berpikir kritis, kreatif, dan solutif. Sekolah yang visioner seperti SMA Negeri Model Terpadu Bojonegoro perlu menjadi motor penggerak perubahan tersebut — menjadikan pembelajaran teknologi bukan sekadar teori, tetapi budaya belajar yang hidup di setiap ruang kelas.
Penulis – Rohmad Tasrikin, S.Kom

Praktikum Koding dan Kecerdasan Artifisial di Lab TIK 1 SMAN Model Terpadu

Dibaca 177x
Lainnya
Desember 2025
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  
Desember 2025
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  

"ALL CAN BE EXCELLENT"