Testimoni Alumni : "Saya bangga menjadi alumni SMAN Model Terpadu! Di sini, sangat senang karena fasilitasnya lengkap dan mendukung pembelajaran. Guru-gurunya juga sangat memotivasi dan membantu saya menemukan jati diri. Membentuk saya menjadi pribadi yang disiplin, percaya diri, dan mampu bersosialisasi. Membekali saya dengan pengetahuan umum dan agama yang lengkap. Hal ini membuat saya siap melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta."
Testimoni Alumni : "Saya bangga menjadi alumni SMAN Model Terpadu! Di sini, sangat senang karena fasilitasnya lengkap dan mendukung pembelajaran. Guru-gurunya juga sangat memotivasi dan membantu saya menemukan jati diri. Membentuk saya menjadi pribadi yang disiplin, percaya diri, dan mampu bersosialisasi. Membekali saya dengan pengetahuan umum dan agama yang lengkap. Hal ini membuat saya siap melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta."

LOGO SMAN MT


A. Lukisan lambang Sekolah Negeri Model Terpadu

  1. Perisai bentuk lingkaran bulat.
  2. Bola dunia.
  3. Daun jati sebanyak 5 helai yang menjulang tinggi dan dirangkai sebuah pena mas dengan posisi tegak / vertikal
  4. Buku bertuliskan SMT.

B. Bentuk, Warna dan Arti Lambang

  1. Bentuk perisai berbentuk lingkaran dengan warna dasar putih bertuliskan “Sekolah Model Terpadu Bojonegoro“ warna hitam menggambarkan kebulatan tekat yang suci dari keterpaduan jenjang pendidikan TK, SD, SMP dan SMA dalam “Menciptakan insan Indonesia cerdas, komprehensif dan kompetitif” yang menjadikan pendidikan di Sekolah Model Terpadu Bojonegoro sebagai motor penggerak perubahan masyarakat menuju kondisi masyarakat yang modern dan beradab.
  2. Bola Dunia menggambarkan bahwa era globalisasi adalah salah satu alasan pemerintah merintis Sekolah bertaraf internasional (SBI) mulai tingkat SD sampai dengan SMA. Payung hukum SBI adalah pasal 50 ayat 3 UU Sisdiknas yang menyebutkan bahwa Pemerintah dan/atau Pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional.
  3. Daun Jati sebanyak 5 helai yang menjulang tinggi mengambarkan bahwa Sekolah Model Terpadu Bojonegoro berada di daerah berpenghasilan produk unggulan kayu jati yang menekankan pada paradigma pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang berfalsafahkan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang diharapkan mampu memberikan mutu pendidikan dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Pendidikan Nasional.
  4. Pena Emas yang merangkaikan 5 daun jati dengan posisi tegak / vertikal menggambarkan bahwa, fase kemandirian  pengembangan Sekolah bertaraf Internasional  diharapkan mampu bersaing secara internasional yang ditunjukkan oleh kepemilikan sumber daya baik sarana, prasarana, tenaga pendidik / kependidikan, lulusan, pembiayaan, kurikulum, proses belajar mengajar, penilaian dan pengelolaan serta kepemimpinan.
    Buku dengan warna dasar merah bertuliskan Sekolah Model Terpadu  (SMT), menggambarkan semangat SMT untuk membangun Sekolah bertaraf Internasional yang berpijak pada penguatan, pengayaan, pengembangan, perluasan, pendalaman melalui adaptasi atau adopsi terhadap standar pendidikan baik dalam maupun luar negeri sebagai upaya mewujudkan Visi dan Misi SMT.

 

C. Historis, Geografis dan Demografis : Sekolah Model Terpadu (SMT)

Berdiri tahun 2010, di bawah naungan Dinas Pendidikan Bojonegoro dengan tujuan awal untuk mengembangkan Sekolah Model Terpadu (SMT) menjadi sekolah standart internasional. Demikian disampaikan Rasmaji, Kasi Kurikulum TK/SD Dinas Pendidikan Bojonegoro (2010).

Menurutnya, sekolah standarisasi internasional di semua jenjang harus dilakukan berdasarkan UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, khususnya pasal 50. Dalam UU tersebut, lanjut dia

Pemerintah dan atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional. ”Sampai tahun 2009, ada tiga belas Sekolah Dasar (SD) yang baru mencapai rintisan sekolah dasar standar nasional (RSDSN) yang nantinya dikembangkan menjadi sekolah dasar standar nasional (SDSN),” katanya.

Sementara itu, jumlah SD secara keseluruhan di Bojonegoro sebanyak 837 sekolah. Sedangkan untuk menuju sekolah dengan standar nasional harus memenuhi delapan standar yang telah ditetapkan.Diantaranya, standar isi, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar proses, standar pengelolaan, standar penilaian, standar sarana prasarana, dan standar pembiayaan.

”Dari ke delapan unsur tersebut, jika sebuah sekolah bisa memenuhinya, maka akan menjadi sekolah dengan standar nasional,” imbuhnya.

Masih kata Rasmaji, untuk menuju standar internasional, satu sekolah selain harus memenuhi delapan standar tersebut juga harus memenuhi komponen penunjang.

”Dan, salah satu komponen penujang tersebut adalah adanya teknologi informasi dan penggunaan bahasa asing, terutama inggris atau bahasa arab, mandarin dan lainnya.

SMT terdiri dari :

  • TK Negeri Model Terpadu
  • SD Negeri Model Terpadu
  • SMP Negeri Model Terpadu dan
  • SMA Negeri Model Terpadu

Berada di lokasi yang sangat strategis, jalur utama jalaran raya Surabaya desa Sukowati, kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro

Memiliki historis yang baik serta Statusnya sebagai sekolah Negeri dengan lokasi yang sangat strategis menjadikan SMT memiliki nilai plus dan harga jual tinggi di masyarakat sehingga menjadi sekoah favorit.

Desember 2025
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  
Desember 2025
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  

"ALL CAN BE EXCELLENT"