SMAN Model Terpadu menjadi Pilot Project Program Pengelolaan Sampah di Bojonegoro 2024 Bersama dengan Yayasan Daya Tumbuh Indonesia & EMCL

Bojonegoro – Rabu [13/11/2024] Yayasan Daya Tumbuh Indonesia bersama dengan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) mengadakan Sosialisasi Program Pengelolaan Sampah di Aula SMAN Model Terpadu Bojonegoro. Acara tersebut dihadiri oleh PJ Sekda Bojonegoro Bapak Djoko Lukito, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Kesehatan (Dinkes), Satpol PP, Guru serta 50 siswa SMAN Model Terpadu (SMAN MT) Bojonegoro yang nantinya akan dijadikan Duta Lingkungan di sekolah dan di rumah.

Program Sosialisasi ini merupakan kegiatan lanjutan dari Lokakarya yang dilaksanakan oleh Yayasan Daya Tumbuh Indonesia pada 4 November 2024. Menurut ketua Yayasan Daya Tumbuh Indonesia Muthohar Hadib menyatakan bahwa sampah adalah persoalan urgent. Yang mana diperkirakan 2 tahun lagi Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Sampah Banjarsari bakal over kapasitas. “Sehingga salah satu cara bagi kami, bagaimana agar TPA Banjarsari lebih lama lagi bernafas, adalah cara memilah sampah dari hulu. Hulunya ada di sekolah dan rumah” ucap Muthohar mengawali acara Sosialisasi Program Pengelolaan Sampah.

SMAN Model Terpadu menjadi Pilot project program pengelolaan sampah di Bojonegoro. Pilot project atau proyek percontohan adalah proyek yang dilakukan untuk menguji coba atau mencoba sebuah ide atau pendekatan baru sebelum diterapkan secara luas. Siswa SMAN Model Terpadu Bojonegoro diharapkan mampu menjadi pelopor dan terlibat aktif dalam program pengelolaan sampah ini mulai dari rumah dan juga di sekolah. Program ini tidak hanya melibatkan siswa tetapi juga orang tua. Dari program ini, diharapkan mulai ada perubahan perilaku, baik pelajar yang ada di sekolah, atau ibu-ibu rumah tangga agar mampu memilah sampah berdasarkan jenis dan kategori sampah. Sampah organik bisa dibuat menjadi kompos, sampah non-organik bisa dijual dan dimanfaatkan, kemudian sampah residu yang akhirnya dibuang ke TPA. Pihak Yayasan Daya Tumbuh Indonesia nantinya akan membagikan 75 tempat sampah sesuai kategori yaitu sampah organik, anorganik dan residu. 25 tempat sampah untuk SMAN MT dan 50 lainnya untuk para pelajar/Duta Lingkungan yang diletakkan di rumah masing-masing.

Plt. Kepala SMA Negeri Model Terpadu Anam Syaifuddin mengucapkan terimakasih atas program yang diberikan oleh EMCL melalui Yayasan Daya Tumbuh Indonesia. Sehingga para pelajar beserta wali murid bisa menjadi pionir tentang pemilihan sampah, dan persoalan sampah khususnya di Bojonegoro bisa teratasi dengan baik dan mendapat manfaat maksimal.

Dalam kesempatan tersebut, Pj Sekda Bojonegoro Djoko Lukito yang hadir membuka acara mengatakan bahwa program ini adalah suatu hal yang luar biasa. Pengelolaan sampah nantinya akan membutuhkan latihan dan kebiasaan guna menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

“Kalau kita sudah terbiasa mulai ke sekolah dalam pengelolaan sampah yang terpilah ini, saya yakin nanti akan bisa menularku yang lainnya,” cakap Djoko Lukito.

Usai agenda Sosialisasi Pengelolaan Sampah, dilakukan seremoni serah terima sarana pengelolaan sampah. Mulai dari alat Phyrolisis, mesin pencacah plastik, tempat sampah organik, tempat sampah anorganik, tempat sampah residu, dan juga compost bag.

#Pilah Sampah di Rumah Jadi Rupiah, Pilah Sampah di Sekolah Jadi Rupiah.

#SMAN Model Terpadu Bojonegoro

#AllCanbeExcellent

#YayasanDayaTumbuhIndonesia

#ExxonMobilCepuLimited